Finding Mr. Right

Alasan satu-satunya saya menonton film Mandarin yang rilis di tahun 2013 ini karena adanya Tang Wei sebagai aktris utamanya. Tang Wei terkenal namanya saat membintangi film Lust, Caution.

Saya tak terlalu yakin dengan judulnya. Terkesan seperti film drama cinta yang generik. Sinopsisnya pun tak spesial amat. Seorang perempuan muda bernama Wen jiajia yang menjadi simpanan pengusaha kaya China dan hamil muda; yang bertemu lelaki China bernama Frank yang tinggal di Seattle, Amerika Serikat. Ada dilema, gegar budaya, dan impian menemukan cinta sejati.

Adegan-adegan kemudian berjalan tak terlalu cepat dan tak terlalu lambat. Jiajia yang hamil ini memulai hari-harinya di Seattle dengan boros. Uang tak jadi masalah karena kartu kredit tanpa batas yang diberikan oleh pengusaha kaya yang sudah beristri.

Namun semuanya berubah total tatkala kartu kredit tak lagi bisa digunakan karena aliran dana dibekukan. Masalah besar bila tak memiliki uang di negeri orang. Justru masalah ini menjadi titik balik Jiajia yang sombong dan mau menang sendiri.

Bahkan di tengah-tengah kehidupannya di Seattle, Jiajia menemukan sesosok lelaki kebapakan beranak satu yang baik budinya meskipun tak kaya dan hanya menjadi sopir yang bekerja serabutan.

Saat asmara tumbuh di antara Jiajia dan Frank itu dengan puncaknya ketika si jabang bayi lahir, justru harus balik ke Beijing, China karena sudah habis visa tinggalnya dan akan dinikahi oleh pengusaha kaya; yang mana sudah menceraikan istrinya.

Berpisah sudah. Ada jarak yang sangat jauh antara Seattle dan Beijing. Namun keduanya menyimpan perasaan cinta yang sama dalamnya.

Dan dua tahun kemudian, keduanya bertemu lagi di Sears Tower yang berada di New York. Jiajia sudah bercerai dengan pengusaha kaya.Frank pun sudah mendapatkan pekerjaan yang layak. Keduanya akhirnya kembali dalam kebersamaan.

Di akhir cerita, Jiajia tersebut meraih impiannya. Bertemu dan bersama dengan Mr. Right. Lelaki idalam yang memberinya cinta sejati.

Saya terharu dengan kisah film ini. Tak menyangka bila film yang tadinya saya kira biasa-biasa saja malah membuat mata saya berkaca-kaca dan mendapat pelajaran berharga bahwa lelaki yang baik, *gentleman*, dan lemah lembut lebih dicari ketimbang laki-laki kaya yang dingin dan tak pernah sempatkan waktu demi wanita pasangannya.

4 respons untuk ‘Finding Mr. Right

Tinggalkan komentar